5 Jendral Perang Terbaik Di Dunia
Perang tidak pernah berakhir dengan bahagia. Selalu ada korban meskipun mungkin berhasil memenangkan perang. Membicarakan perang, tentu sudah ada ribuan bahkan lebih, perang yang pernah terjadi di Bumi. Dari deretan perang yang sudah terjadi itu, hampir semua punya kesamaan.
Salah satunya adalah adanya tokoh yang memimpin disana. Sejarah mencatat ada banyak sekali jendral perang yang namanya sangat harum. Tidak hanya menjadi role model, kiprah mereka benar-benar nyata mampu membawa perubahan dan mengubah sejarah. Berikut 5 Jendral Perang Terbaik di Dunia. Baca juga 5 Pengkhianat Paling Terkenal.
1. Khalid Bin Walid
Orang barat hampir tidak pernah mendengar namanya. Namun bagi umat Islam, Khalid Bin Walid adalah jendral paling sukses sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, Bin Walid tidak pernah kalah satu kalipun dalam berbagai perang yang dilakukannya, serta mampu membawa Islam untuk pertama kalinya melakukan ekspansi besar-besaran.
Uniknya, Khalid Bin Walid awal mulanya adalah orang yang anti dengan Nabi Muhammad SAW. Bahkan dia pernah berhadapan dengan Nabi di perang Uhud. Tidak lama setelah ia memeluk Islam, Bin Walid pun jadi andalam dalam tiap perang dan ekspansi.
Khalid Bin Walid tercatat pernah melakukan peperangan hebat. Misalnya mengalahkan Byzantium yang diceritakan dalam sejarah tidak pernah bisa disentuh pasukan mana pun. Beberapa kali pasukan umat Muslim mengalahkan mereka. Termasuk dalam Perang Yarmuk dimana hampir seluruh pemimpin peleton pasukan Byzantium kalah oleh satu anak didik Khalid Bin Walid dalam sebuah duel. Perang antara keduanya pun pecah dan lagi-lagi dimenangkan oleh pasukan Khalid Bin Walid.
Setelah mengalahkan Byzantine untuk selamanya, Khalid Bin Walid pun makin luas mengepakkan sayapnya. Hingga akhirnya Palestina, Syria, Mesir dan Anatolia pun jatuh ke tangan Islan. Nah, sepeninggalan Nabi Muhammad, lalu Khalifah pertama Abu Bakar, Khalid Bin Walid pun diminta mundur secara terhormat oleh Khalifah Umar Bin Khattab. Sang Khalifah bukannya tidak mau islam makin luas, hanya saja dia takut kalau di hati Khalid Bin Walid muncul sifat berbangga diri. Hebatnya lagi, sang jendral besar pun menyerahkan kepemimpinannya dengan tidak mempermasalahkan apapun termasuk mengungkit jasa-jasanya.
2. Subotai
Berangkat dari tukang besi miskin yang dipungut Genghis Khan, Subotai bertumbuh menjadi salah satu Jendral perang paling brilian sepanjang sejarah. Bahkan bisa dibilang tanpa Subotai mungkin jalan penaklukan Genghis Khan tidak bakal semulus yang diceritakan sejarah. Cerita paling gila dari sosok satu ini adalah bagaimana dia bisa menaklukkan banyak wilayah hanya berbekal sedikit sekali pasukan.
Salah satunya ketika dia memimpin sekitar 20 ribu pasukan untuk melakukan penaklukan di sekitar Laut Kaspia. Selama berbulan-bulan, dia membersihkan wilayah-wilayah kecil yang dikuasai kerajaan asing. Termasuk pasukan raja George dari Georgian yang ketika itu menempati salah satu wilayah di jalur ekspansinya. Subotai juga menghancurkan sebuah pasukan bernama Cuman dengan taktik jitu.
Setelah memastikan misinya selesai, Subotai pun kembali ke Mongol. Namun, ketika hendak pulang, pasukannya yang tinggal sedikit itu dihadang Rusia yang beranggotakan 80 ribu orang. Subotai pun pantang menyerah dan akhirnya perang pecah di dekat sungai Kalka. Tidak dipercaya pasukan Subotai menang telak, lalu dia pun bergegas pulang.
Subotai juga pernah menaklukkan Hungaria pada masa keemasan Genghis Khan di tahun 1241. Sempat akan berencana melakukan perluasan ekspansi, Subotai harus pulang karena Ogedei Khan, orang yang sangat dihormati Genghis, meninggal dunia. Akhirnya Subotai pun pensiun dan ia mati dengan tenang diumurnya yang 78 tahun.
3. Baibar
Mongol mungkin bangsa barbar yang tidak kenal belas kasihan kepada musuhnya. Namun begitu, mereka dikenal sebagai salah satu bangsa paling berprestasi sepanjang sejarah. Hal ini dilihat bagaimana mereka mampu menaklukkan hampir setengah dunia mulai Asia sampai Eroa. Percayalah, mereka akan mampu menguasai dunia jika terus berekspansi seperti itu. Untung saja ketika itu pria bernama Baibar yang akhirnya mengakhiri superioritas Mongol selamanya.
Baibar merupakan jendral kebanggaan Dinasti Mamluk yang berada dibawah panji Islam. Pencapaiannya yang paling fenomenal tentu adalah penaklukkan bangsa Mongol yang kala itu menginvasi Persia dan juga Palestina. Tidak hanya menaklukkan Mongol, Baibar juga memenggal banyak sekali kepala para Crusader yang kala itu mulai menginvasi Afrika dan Asia.
Bahkan lewat tangan Baibar pula era Crusader benar-benar berakhir. Saat itu semua wilayah yang dikuasai para prajurit salib berhasil direbut kecuali Kota Tyre dan Acre. Meskipun demikian berjasa, tidak banyak yang mengenal sosok Baibar.
4. Marlborough
Di abad pertengahan, persaingan bangsa-bangsa Eropa sangat kuat terutama rivalitas antara Inggris dan Perancis. Harus diakui sebelum Inggris menjadi bangsa paling kuat pengaruhnya di Eropa, Perancis lebih dulu melakukan hal tersebut. Bahkan mungkin Perancis akan mampu menguasai Eropa jika saja seorang jendral Inggris bernama Marlborough tidak menghentikan semua langkah negara empunya menara Eiffel itu.
Cerita dimulai ketika Inggris mendengar rumor bahwa Louis XIV Raja Perancis akan meneruskan ekspansinya ke seluruh Eropa. Kemudian kerajaan pun mengutus Marlborough untuk memimpin pasukan. Ketika itu turut dibantu oleh para sekutu mulai dari Belanda, Austria, dan Prussia. Marlborough yang memimpin seluruh pasukan aliansi tersebut berhasil menghanguskan harapan Louis XIV.
Selepas itu, Marlborough pun kembali menghajar Perancis lewat pertempuran Blenheim yang menewaskan 40 ribu pasukan Perancis. Padahal ketika itu Marlborough hanya membawahi sedikit sekali pasukan. Setelah pertempuran melelahkan di Blenheim, kembali Marlborough bertempur melawan pasukan susulan Perancis yang berjumlah 15 ribu orang.
Seakan tercipta sebagai musuh abadi Perancis, Marlborough kembali menghajar mereka di pertempuran Aoudenaarde di tahun 1709. Pada akhirnya kerajaan Inggris pun sangat berterima kasih karena berhasil mengakhiri dominasi Perancis untuk selamanya.
5. Pyrrhus dari Epirus
Tidak banyak orang yang mengenal Pyrrhus, namun bagi orang-orang Yunani dan Macedonia dia sama terkenalnya seperti Alexsander Agung. Pyrrhus dikenal dengan pribadi yang sangat pemberani dan diceritakan baik hati. Hal tersebut dibuktikannya dengan membantu sebuah kota di sebelah selatan Italia yang pernah meminta bantuannya ketika mendapat ancaman invasi dari Romawi.
Pyrrhus pun tidak setengah-setengah, ia berangkat dengan membawa 25 ribu infantri, 3 ribu pasukan kuda, 2 ribu pemanah dan 20 gajah perang. Pergolakan dengan kerajaan Romawi pun benar-benar pecah. Tercatat ada 3 kali perang yang semuanya dimenangkan Pyrrhus dengan gemilang. Meskipun begitu, tidak mudah baginya untuk melewati perang yang terakhir. Roma ketika itu terus menjejali barisan pasukannya dengan bantuan. Sedangkan Pyrrhus hanya bisa berjuang dengan sisa pasukannya yang ada. Akhirnya, perang pun berakhir dengan kemenangan gemilang berada disisinya.
Setelah kejadian ini, diceritakan jika Pyrrhus mulai melakukan invasi ke beberapa wilayah, mulai Macedon sampai Sparta. Sayangnya, di pertempuran Sparta Pyrrhus tewas. Uniknya, bukan pedang atau panah yang membunuhnya, namun sebuah ubin yang dilemparkan oleh seorang wanita dari atas sebuah balkon. Ujung yang ironis untuk pejuang sebesar Pyrrhus.
0 comments:
Post a Comment