Wednesday, December 30, 2015

7 Tipe Penikmat Anime Di Indonesia

Anime memang menyajikan cerita yang beragam. Ruang lingkup ceritanya juga sangat luas dan tidak hanya merujuk pada segmen penonton tertentu. Di Jepang sendiri,industri anime merupakan salah satu industri terbesar dan setiap tahunnya selalu melahirkan puluhan anime baru untuk menarik lebih banyak penontonnya di seluruh penjuru dunia.

Poker Online Indonesia


Di Indonesia, penikmat anime pun semakin bertambah seiring masuknya 'japan culture' yang berkembang melalui event-event dan juga kemudahan menemukan serial-serial anime di internet. Banyaknya pilihan tontonan anime ini lantas memunculkan beragam jenis penikmat anime baik yang hanya sekedar iseng, hingga mereka menjadikannya sebagai kebutuhan. Berikut 7 Tipe Penikmat Anime Di Indonesia.

1. Waktu Luang

Tipe ini adalah manusia yang menonton anime untuk sekedar menghabiskan waktu luang saja. Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik dengan anime, tetapi akhirnya mencoba menonton karena penasaran setelah mendengar cerita teman-temannya, atau kebetulan dia menemukan anime yang cukup menarik perhatiannya selagi browsing di internet.

Tipe ini merupakan awal dari seseorang yang bisa dibilang penikmat anime karena setelah iseng-iseng menonton. Bisa saja setelah menonton 1 atau 2 episode, mere mulai menyukai anime atau mereka akan meninggalkannya sama sekali.

2. Mainstream

Tipe ini menyukai anime, tetapi hanya yang anime yang mainstream yang sudah terkenal secara global atau anime yang pernah tayang di TV Indonesia. Kalau ditanya anime yang dia suka, mungkin dia jawab dengan Naruto, One Piece, Sword Art Online, atau bahkan ngelindur ke The Legend of Aang.

3. Rating Tinggi

Manusia ini menonton anime hanya dengan rating yang tinggi saja. Alasannya mungkin karena tidak punya banyak waktu untuk menonton anime atau mirip seperti si Mainstream yang hanya mengikuti anime terkenal saja. Sebelum memutuskan untuk menonton, biasanya dia akan browsing di internet dengan keyword "most popular anime" atau "high rated anime". Tidak jarang juga yang ngubek-ngubek forum untuk mendapatkan anime yang dia mau.

4. Senior

Mereka ini adalah segerombol om-om berumur kepala dua yang masih senang menonton anime karena sejak kecil mereka sudah disuguhi film kartu di televisi. Well, sebenarnya itu hanya gambaran kecilnya saja. Tipe ini berisi orang-orang mulai dari usia belia sampai dewasa. Kebanyakan dari mereka sudah tahu anime dari televisi dan hingga sekarang masih terus menikmati anime baik itu yang baru keluar maupun yang masih belum move on dari anime jaman mereka masih kecil.

5. Mesum

Kita tahu kok perasaan kalian ketika tiba di bagian ini. Tanpa perlu kita jelaskan pun, sepertinya sudah jelas seperti apakah penonton yang satu ini. Tipe ini biasanya mencari anime dengan genre tertentu saja. Tipe ini menomor duakan cerita. Yang penting bagi mereka adalah fan service. 99% dari mereka adalah kaum adam. Tapi jangan sekali-kali mengucilkan mereka apalagi mendiskriminasikan mereka. Karena pada dasarnya mereka hanyalah manusia biasa yang membutuhkan kasih sayang.

6. Anime Lover

Esensi dari anime lover yang kita buat disini bukan hanya sekedar suka menonton anime. Tapi benar-benar rela meluangkan waktunya untuk menonton anime tanpa memandang genre, rating, atau review dari teman-temannya. Tipe ini tau banyak tentang anime dan setiap seasonnya memiliki minimal 10 daftar anime yang akan dia tonton. Bagi mereka, anime sudah menjadi bagian dari pola hidup dan susah untuk dipisahkan.

7. Anime Freak

Freak berarti gila atau tergila-gila. Tipe ini bisa dibilang memiliki level di atas anime lover hingga bisa membahayakan dirinya sendiri mungkin bisa disebut juga sebagai anime otaku. Hidup mereka dipenuhi anime. To Do List mereka tiap harinya mungkin hanya makan, nonton anime, tidur, makan, nonton anime, tidur. Siklus seperti ini dapat menyebabkan kesehatan terganggu, sosialisasi berkurang, dan menimbulkan delusi yang aneh-aneh. Pernah dengar orang Jepang menikah dengan bantalnya sendiri? kira-kira seperti itu lah.

0 comments:

Post a Comment