Alim Pantang Jadi Pengemis Walaupun Terlahir Cacat
Lahir dengan keadaan tidak sempurna, tidak membuat Alim patah semangat menjalani hidup. Meski keadaan kedua tangan dan kakinya mengalami kelainan, laki-laki asal Karangayu, Kota Semarang, Jawa Tengah ini tidak pernah mengeluh dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Alim yang lahir pada 13 Mei 1986 memang di didik oleh orang tuanya untuk tidak mudah mengeluh. Di balik kekurangan tangannya, ia masih mampu melakukan banyak hal layaknya orang normal, seperti mencuci, menulis, bermain ponsel, bahkan menyelesaikan SMA-nya dengan nilai yang tidak kalah bagus dengan teman-teman normalnya.
Setelah lulus, Alim memilih untuk mencoba hidup mandiri. Ia beberapa kali mendirikan usaha meski tak jarang harus gulung tikar. Dirinya mengaku pernah beberapa kali berdagang, mulai dari penjual baju koko hingga sepatu.
Selama dirinya mampu berjalan. Alim mengaku selalu berdoa kepada Tuhan agar dirinya dijauhkan dari meminta-minta. "Sekarang saya buka counter isi pulsa, alhamdulillah hasilnya cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari."katanya.
Alim mengatakan, sekecil apapun usaha manusia, asalkan tida meminta-minta apalagi mengambil hak orang lain, pastilah Tuhan akan berikan kecukupan. Karena itulah dirinya beritikad untuk selalu hidup mandiri dan tidak mengharapkan belas kasihan orang.
Salut, di zaman yang semakin banyak orang menjadikan pengemis sebagai profesi, bahkan oleh orang-orang yang kondisinya normal, sehat dan bugar. Alim lebih memilih berusaha dengan keringatnya sendiri. Meski hasilnya tidak sebanyak orang yang meminta-minta, ia yakin bahwa usaha dari keringatnya sendiri menjadikan rizkinya lebih diberkati.
0 comments:
Post a Comment