Hewan Yang Hanya Ada 1 di Dunia
Meski hewan merupakan makhluk hidup yang dapat beregenerasi, namun hewan lama kelamaan dapat habis dan bahkan terancam punah karena berbagai macam faktor. Berikut Hewan Yang Hanya Ada 1 di Dunia.
The Pinta Island Tortoise
The Pinta Island Tortoise merupakan spesies hewan yang hidup di kepulauan Pinta. Termasuk dalam spesies Ginat Galapagos Turtoise, hewan ini sempat memiliki satu spesies yang dapat hidup ketika yang lain telah tiada. Dengan tidak adanya keluarga dalam spesies tersebut, kura-kura kepulauan pinta ini pun tidak dapat dikembang biakan lagi. dan akhirnya kura-kura yang menjadi satu-satunya dari jenisnya ini ketika mati tidak dapat menyisakan keturunan.
Kura-kura raksasa yang hanya ada dan pernah menjadi satu-satunya di dunia ini biasa dikenal dengan sebutan Lonesome George. Meskipun kepulauan Galapagos merupakan habitat asli dari spesies ini, namun hanya tinggal Lonesome George yang tersisa dan menjadikan ia sebagai maskot dari Kepulauan Galapagos. Menurut para ilmuan, kura-kura ini berusia lebih dari 100 tahun dan terbilang masih muda untuk ukuran kura-kura sejenis yang bisa hidup lebih dari satu abad tersebut. Jika sampai kura-kura yang hanya tinggal satu di dunia ini mati, tentu akan menjadi kehilangan besar bagi dunia hewan. Para ilmuan juga berharap spesies ini sanggup bertahan sampai beberapa puluh tahun kedepan.
Upaya pelestarian pun terlah dicoba dengan menjodohkan kura-kura raksasa tersebut dengan kura-kura betina dari Gunung Wolf. Namun upaya tersebut masih belum bisa berhasil karena telurnya ternyata tidak subur. Hingga pada akhirnya, Lonesome George pun menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 2012 lalu sebelum upaya perkembang biakannya berhasil, Meskipun demikian sebelum pergi, ia pernah dinobatkan menjadi hewan yang hanya ada satu di dunia. Kepunahan kura-kura ini disinyalir diakibatkan oleh populasi manusia yang semakin bertambah di Kepulauan Galapagos.
Badak Putih Utara
Badak Putih Utara atau dalam bahasa latin disebut dengan Ceratotherium Simum Cattoni ini hanya ada satu yang tersisa di dunia. Sama seperti The Pinta Island Turtoise, badak ini juga sudah tidak lagi memiliki spesies sejenisnya. Maka sudah dipastikan bahwa jika ia mati, spesies ini pun akan punah. Saat ini tersisa satu pejantan dalam spesies ini yang menjadi harapan upaya pelestarian spesiesnya dari kepunahan. Hewan yang sudah berusia 43 tahun ini dijaga ketat selama 24 jam oleh angkatan bersenjata yang mempertaruhkan nyawanya untuk menjaga binatang bercula satu ini. Bahkan badak putih utara tersebut telah terpaksa di potong culanya demi keamanannya dari para pemburu cula badak.
Sudan, begitu nama badak putih utara tersebut, dipindahkan dari kebun binatang pada 2009 dari Republik Ceko ke Ol Pojeta yang merupakan spesialis konservasi badak karena terbukti telah berhasil dalam menjalankan program pengembang-biakan badak hitam dan diharapkan dapat mengembang-biakan badak putih juga. Pemindahan ini memang awalnya dilakukan untuk mendorong perkembang-biakan badak putih utara tersebut, namun upaya tersebut masih menemui kegagalan meski spesis ini sudah diupayakan untuk membuahi dua betina di Ol Pojeta. Situasinya bisa dibilang menyedihkan, karena di masa lalu spesies ini dapat hidup bebas di benua Afrika, Kongo dan Sudan. Namun meningkatnya perburuan pada badak putih utara mengakibatkan kepunahan yang tidak terelakan lagi.
0 comments:
Post a Comment